Monday, May 28, 2007

8 Profil & Jalur Kekayaan (Wealth Profiles)

Saya belajar tentang "CashFlow" dari Robert Kiyosaki. Saya banyak belajar mengenai "How to" dari Billi Lim & AnthonyRobbins. Saya belajar mengenai "Sistem" dari E-Myth , buku wajibnya smallbusiness yg ditulis oleh Michael Gerber.Saya juga banyak belajar tentang "Praktek Bisnis" dari Brad Sugars. Belajar dan belajar, cuman belajar mulu, prakteknya kapan? begitulah kadang2 sindiran orang atau bahkan teman dekat kita. Entah maksud mereka justru untuk memberi semangat atau malah menjatuhkan :)

Tapi saya sendiri pernah mengalami, sudah banyak belajar, tetapi tetap saja untuk memulainya sulit sekali, masih banyak kebingungan,rasa takut, takut gagal, takut salah dsbnya.Nah sampai akhirnya saya bertemu dengan Roger Hamilton, disitu kemudian saya menemukan "KEJELASAN" mengenai bisnis saya.Kadang2 kalau belum menemukan "KEJELASAN" rasanya tidak heran kalau timbul kekuatiran dan ketakutan kalau kita akan banyak mengalami trial&error saat berbisnis, tabrak sana, tubruk sini, dsbnya.

Roger Hamilton di Indo mungkin tidak atau belum sepopuler Robert Kiyosaki, tetapi pembahasannya mengenai profil/jalur kekayaan,sangat membuka mata saya.Secara singkat saja, saya mengutip apa yang saya pelajari dari Roger Hamilton. Beliau mengatakan bahwa jalur kekayaan setiap orangb erbeda2 dan setiap orang perlu tahu jalur kekayaan mana yang tepatatau sesuai dengan diri masing2, dan setelah itu barulah mencontoh atau meneladani orang2 yang sudah lebih dulu sukses di jalur itu untuk mempercepat kesuksesan kita.

Selain itu pentingnya mengetahui jalur/profil kekayaan adalah agar kita tidak terjebak pada jalur/profil yang salah, atau salah masuk pada jalur/profil kekayaan yang tidak sesuai dengan kita. Hasilnya ? Bisa fatal sekali, dapat menyebabkan kebrangkutan atau kerugian besar.

Secara ringkas, 8 Profil Kekayaan yg dimaksud adalah :
1. The Creator
Kaya dari menciptakan produk, misal : Walt Disney,Bill Gates

2. The Star
Kaya dari menjual diri , misal : Tom Cruise, Michael Jordan, Oprah

3. The Supporter
Kaya dari leadership , misal : Jack Welch(GE), Steve Balmer(Microsoft)

4. The Deal Maker
Kaya dari deal , misal : Donald Trump, Li Ka Shing

5. The Trader
Kaya dari trading , misal : George Soros

6. The Accumulator
Kaya dari pengakumulasian usaha / saham, misal : Warren Buffet

7. The Lord
Kaya dari Cashflow, misal : Raja minyak John Rockefeller & Paul Getty

8. The Mechanic
Kaya dari Sistem, misal : Sam Walton (Walmart), Ray Kroc (Mc Donald)

Nah kini tentunya Anda pun bisa melihat lebih jelas, bahwa jalan menuju kekayaan dapat ditempuh melalui 8 jalur ini, pertanyaan tinggal jalur/profil mana yang sesuai dengan diri Anda??

Mengapa profil kekayaan ini penting? Ada 2 alasan, yaitu agar Anda dapat dengan mudah memfokuskan dan mempelajari cara pencapaian sukses dari orang yang sudah lebih dulu sukses di jalur/profil yang sama dengan Anda. Misal bila Anda adalah The Star, Anda tinggal mempelajari orang2 sukses yang juga adalah The Star, apa yang mereka kerjakan,bagaimana cara mereka mengembangkan diri mereka, bagaimana mereka menerapkan leverage , dll.

Alasan ke dua, karena dengan mengenali profil Anda, Anda jadi lebih tahu apa kekuatan dan kelemahan Anda, sehingga Anda membutuhkan rekan lain dari profil yang berbeda untuk mengisi kelemahan Anda dan menjadi kuat. Misalnya Anda adalah The Creator, Anda selalu punyaide2 yang cemerlang dan dapat menciptakan sesuatu produk/hal yangbaru, namun Anda mengalami kesulitan untuk merubahnya menjadi uang.Nah disini Anda mungkin memerlukan bantuan dari Supporter atau Mechanic untuk memasarkan jasa/produk Anda.

Terus terang saya sendiri juga belum pernah menjalankan test dari Roger Hamilton untuk mengetahui mana profil yang sesuai dengan saya,saya akan senang sekali kalau misalnya ada tim dari Roger Hamilton Indonesia yang mengetahui akan hal ini, and siapa tahu mereka mau memfasilitasi kita semua untuk ikut test apalagi dengan Free, haha...saya yakin pasti disini semua juga pengen ikutan ya.

Tetapi seiring dengan waktu, melalui analisa2 pribadi, perenungan,pengalaman, rasa2nya saya tau apa profil saya, dan saat ini saya sedang mengikuti apa yg dilakukan oleh orang2 yang punya profil sama dan sudah lebih dulu sukses.

Mudah2an saya pun bisa mempercepat kesuksesan saya, dan tentunya saya pun berharap demikian halnya dengan Anda.

MMC = Money..Money..Come ! :)
www.frankytanz.blogspot.com

Friday, May 25, 2007

Resto Seafood Bunaken VS Laguna : Multiply VS Magnify

Semalam saya berkumpul dengan beberapa teman, sebagian ada disini juga. Dari bincang2 semalam itu, ada sebuah kisah mengenai kebangkrutanrestoran seafood Bunaken.

Menarik juga untuk dipelajari, walaupun nara sumber atau pemilik Bunakennya tidak disini (walaupun adalah lebih baik kalau mendengar langsung dari yg empunya bisnis), tetapi saya pribadi melihat bahwa memang rasanya beberapa waktu yg lalu Bunaken terlalu ekspansi dengan membuka cabang di beberapa tempat, dan ternyata responnya fatal alias sepi dan langsung tutup.

2 cabang baru yang saya tahu adalah di jalan batu ceper, di samping restoran Pondok Laguna, dekat sekali lokasinya, dan satu lagi di daerah Sunter. Saya mendengar bahwa Bunaken juga buka beberapa tempat lain.Saya sendiri pernah makan di Bunaken batu ceper, waktu itu saya iseng2 aja pengen coba, karena Pondok Laguna ramai sekali.Begitu saya masuk, masih baru sekali meja dan bangku, design dan lain2, tetapi yang makan tidak seberapa banyak, kalah jauh denganPondok Laguna. Lucunya sejak sekali makan disana, saya tidak pernah balik2 lagi,padahal soal rasa dan harga tidak ada masalah.

Tidak lama dari waktu itu, saya lihat Bunaken juga buka di Sunter. Anehnya walaupun dekat dengan tempat tinggal saya, saya tidak pernah makan disitu, kepengen juga tidak. Dan tidak lama kemudian, ternyata malah sudah tutup.Kalau mendengar dari bincang2 semalam, saya mendengar bahwa Bunaken bangkrut akibat terkena dampak karena di sekitar daerah Ancol ada buka restoran seafood DAPUR UMUM, yang cukup terkenal karena menjual(kalau tidak salah) nasi 500, teh 100, dsbnya. Saya sendiri karena mendengar begitu, penasaran juga kesana, tapi akhirnya tidak jadi makan karena waktu itu antrinya ramai.

Di lain sisi, kita boleh melihat betapa kuatnya Pondok Laguna yang terus bertahan hingga saat ini dan tidak pernah sepi !! Coba saja datang kesana untuk makan malam, bahkan pada hari biasa sekalipun,banyak sekali yang makan disitu.Bisa disimpulkan secara kasar, bahwa rasanya Pondok Laguna tidak kena dampak sama sekali oleh kehadiran resto seafood lain (walaupun sekarang di kiri kanannya berdiri beberapa resto seafood juga).

Lucunya sudah puluhan tahun Pondok Laguna berdiri, rasanya saya tidak pernah melihat mereka buka cabang di tempat lain (koreksi sayabila salah). Kalau dengan nama lain saya tidak tahu. Tetapi saya melihat perkembangan mereka luar biasa, dengan memperluas lahan mereka ke samping, lalu membuka lantai 2 dengan AC, lalu lantai 1 utk ruang parkir. Selain itu mereka juga telah meredesign tempat makan mereka, sehingga dibandingkan dulu, kini rasanya lebih dekat dengan alam karena menggunakan bambu2, air mancur, kolam, kipas angin, dsbnya.

Nah dari sini saya mengambil kesimpulan bahwa Pondok Laguna menerapkan strategy Magnify (how can this be done only with me?),tidak buka cabang dimana2, kalau mau makan Laguna ya disitu, satu tempat saja. Sedangkan Bunaken, menggunakan strategy Multiply (how can this be done without me?), buka di beberapa tempat (sekaligus)mungkin dengan tujuan utk bisa menjaring customer lebih banyak. Tetapi ironisnya malah fatal.

Uniknya ternyata baik Magnify maupun Multiply, kedua strategi initernyata powerful, tidak ada yang lebih baik dari yang lain, tinggal penerapan dan strateginya yang mana sesuai dengan bisnis kita.Ada lagi beberapa contoh bisnis khususnya resto yang menerapkan strategi Magnify dan berhasil, misalnya Bubur Mangga Besar 1 dan Bakso Akiauw juga di Mangga Besar, walaupun keduanya cabang dari Medan, tetapi di Jakarta ini mereka hanya buka 1 tempat saja.

Dan coba saja Anda mampir pas makan malam, wow rame sekali, makin malam makin rame, benar2 sudah jadi mesin uang.Untuk contoh Multiply, salah satu contoh bisnis favorit saya adalah Hoka-Hoka Bento(HHB), sampai sekarang sudah buka 78 cabang di kota2 besar Indonesia (dan tidak franchise! alias milik sendiri). Ini juga contoh mesin uang yang hebat, HHB ramai sekali, di setiap mal pasti ada, termasuk trade center dan office building, terus terang saya kagum. HHB bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat, mau yang middle up maupun middle down, oke2 aja. Saya tidak tahu respon diluar kota, yang pasti kalau di Jakarta ramai sekali.

So bagaimana dengan bisnis Anda masing2? Mungkin ada baiknya sebelum Anda ekspansi, pikir baik2 dulu, mau Magnify atau Multiply.

Atau jangan2 Anda mau Multiply dulu, terus semuanya di-Magnify ?Ehmm.. Ok juga kalau bisa.

Dagg....

Friday, May 18, 2007

Five Kinds of Leverage .
Master it & you will make a lot of money !

Ada 5 jenis leverage dan bila Anda benar-benar menguasainya, maka Anda hampir bisa dipastikan telah menguasai setengah jalan menuju kesuksesan usaha Anda.
Semua millionaire telah mengetahui dan menguasai hal ini, bahkan mereka benar-benar ahli dalam menerapkannya.

1. Waktu
Banyak orang tidak menyadari bahwa waktu adalah aset yang paling berharga.
Bila Anda kehilangan uang, Anda dapat mendapatkannya kembali. Namun bila waktu berlalu, tidak ada satu cara pun untuk mengembalikannya.
Salah satu cara untuk me-leverage waktu Anda adalah dengan mendelegasikan semua pekerjaan kepada orang lain, dan Anda HANYA mengerjakan hal dimana HANYA Anda yang bisa mengerjakannya dan HANYA fokus kepada pekerjaan/hal2 yang menghasilkan pemasukan.

Sering kita temukan pengusaha yang serba bisa, dia jago bikin laporan keuangan, jago bikin surat, jago produksi, pintar bikin proposal, bikin penawaran,dsbnya. Memang banyak yang mengatakan kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa harus bayar orang lain, bukankah lebih baik berhemat?

Memang betul, apalagi usaha yang Anda jalankan masih terbilang baru, tetapi pada tahapan yang berikutnya, Anda harus bisa dan mau mendelegasikan semua pekerjaan yang bisa dikerjakan orang lain dan Anda hanya fokus memikirkan dan mengerjakan hal-hal yang membawa profit kepada usaha Anda. Boleh dikatakan Anda harus lebih fokus kepada marketing, yaitu cara, tindakan, konsep, pemikiran apa yang bisa membawakan hasil lebih baik bagi usaha Anda.

Jika Anda dapat melakukannya, maka Anda telah me-leverage waktu Anda. Sudah saatnya membuang segala kesibukan dan kerepotan yang tidak ada hubungannya dengan proses meningkatkan profit Anda.

2. Tenaga
Ini mirip dengan waktu, yaitu bagaimana Anda me-leverage tenaga Anda dengan meng-hire orang lain atau membeli peralatan/mesin yang dapat meringankan beban/tenaga Anda dan ujung-ujungnya juga kepada waktu Anda.
Jutaan orang menginginkan sebuah pekerjaan, mereka lebih mementingkan security daripada opportunity. Jadi rasanya tidak sulit untuk mempekerjakan orang lain ketimbang Anda sendiri yang turun tangan.

Untuk hal lain, tentunya patut dipertimbangkan peralatan kerja/mesin untuk dapat me-leverage tenaga, walau kadang biayanya mahal, namun dalam hitungan jangka panjang, akan membawa keuntungan bagi Anda dari segi waktu, tenaga dan tentunya konsistensi.

3. Pengalaman
Mana lebih baik, duduk bicara bersama seorang pebisnis yang sudah sukses, atau coba-coba sendiri memulai bisnis Anda ?
Saya sich lebih suka ngobrol dengan pebisnis itu, kalau memang harus dan perlu, biar saya saja yang bayarin makannya, atau kalau perlu saya antar jemput sekalian.
Mengapa?
Karena kita bisa me-leverage dengan mengambil pengalaman dari sang pebisnis sukses tsb.
Dia sdh melewati hambatan dan tantangan bisnis hingga bisa sukses, untuk apa kita coba trial and error lagi sendiri, buang uang, waktu, tenaga, frustasi, dsb.
Kalau bisa menyerap ilmu & pengalaman orang lain, itu akan mem-boosting usaha kita.
Bayangkan bila seminggu sekali bisa duduk bareng dengan Robert Kiyosaki belajar investasi properti, ga sampe 1 tahun, pasti Anda sudah profit besar.

4. Ide
Pernah lihat iklan perusahaan yang mengadakan sayembara berhadiah bagi umum untuk mengirimkan ide kreatif tentang produk/promosi dari perusahaan tsb?
Perusahaan tsb pasti sedang ingin me-leverage dengan mengambil ide dari orang lain.
Hadiahnya tidak seberapa, paling2 cuma 10-20 juta, atau paling cuman handphone, tapi dalam waktu sekejap ribuan ide masuk ke perusahaan tsb.
Dalam sekejap ide2 diperoleh, tinggal dianalisa, evaluasi lalu akhirnya diterapkan oleh perusahaan dan BOOM, make a lot of money ! Cuman dengan modal handphone yang harganya ga sampe 10juta.

Anda tahu buku best seller seri Chicken Soup yang terkenal itu? Anda pikir itu penulisnya yang bikin? Itu adalah kumpulan tulisan yang dikumpulkan dari penjuru dunia (or US?) yang kemudian tinggal dipilih dan dibundel jadi satu seri. Bayangkan betapa hebat leverage-nya, ide tulisan dari orang lain, tapi benar2 powerful karena merupakan kisah nyata yang memberikan inspirasi.
Tapi yang menarik keuntungan? Jelas yang bikin buku itu :)

5. Uang
Nah yang terakhir adalah leverage uang. Uang tidak dapat dipungkiri memang merupakan salah satu sumber daya yang besar dalam pencapaian kesuksesan. Asal bisa mengelolanya dengan baik.
Orang sering terbentur dengan modal, nah kalau nungguin modal melulu, bisa-bisa ga mulai2 usaha. Alternatifnya ya mulailah dengan usaha yang memang modal kecil, tapi kalau tetap butuh modal ada beberapa cara misalnya meminjam dengan teman/saudara, berhutang, pake kartu kredit, patungan/kerjasama, bagi hasil, share saham, dsbnya.

Tapi terus terang kalau saya pribadi tidak mengusulkan hutang, apalagi kalau dengan bunga tinggi, memang ada istilah hutang baik, itu berarti Anda selesaikan dulu PR Anda sebelum memutuskan berhutang apakah 99% pasti berjalan sesuai dengan perhitungan Anda.
Bila tidak, apalagi masih coba2 dan belum proven, lebih baik jangan berhutang. Gunakan semaksimal mungkin apa yang ada pada Anda terlebih dulu.
Kadang modal/uang juga dapat menjadi ukuran bagi kesiapan diri kita. Kalau uang/modal masih dikit, berarti mungkin memang Anda belum siap untuk usaha dengan modal besar, lakukanlah secara bertahap, step by step, hingga terkumpul dana/modal yang lebih besar utk ekspansi.

Yang lebih baik mungkin dengan bekerjasama dengan orang yang punya uang, itu berarti Anda harus berbagi keuntungan, tetapi tidak jadi masalah, karena Anda juga sesungguhnya berbagi resiko dengan org tsb. Hanya sejak dari awal harus jelas, bahkan bila perlu harus ada hitam putihnya, agar usahanya langgeng dan tidak ribut2 di kemudian hari.

Maklum kalau urusan 1-2 juta masih baik2, tapi kalau sudah 100-200 juta, apalagi 1-2Milyar, bisa konflik bahkan gontok2an memperebutkan usaha atau keuntungan.

Inilah 5 jenis leverage, kalau sudah tahu dan mengerti ya mesti mulai dicoba (kalau mau), asal jangan lupakan sistem !

Yang pasti yang saya tahu, para millionaire dunia sangat-sangat mahir menggunakan 5 jenis leverage ini. Makanya dalam waktu singkat mereka bisa punya usaha macam2 tetapi berhasil juga.

Mudah2an kita semua juga bisa demikian.
Daggg...

http://frankytanz.blogspot.com/

Wednesday, May 09, 2007

LEVERAGE : A WORD THAT MAKES PEOPLE MILLIONAIRES !

Secara sederhana, leverage berarti daya ungkit.

Ribuan tahun yang lalu, seorang ilmuwan bernama Archimedes pernah mengatakan : " Give me a lever long enough and a place to stand and I will move the entire earth."

Rupanya sejak ribuan tahun yang lalu, Archimedes sudah mengerti hebatnya sebuah daya ungkit sehingga beliau berani mengatakan bahwa bila dia diberikan pengngkit yang cukup panjang, kuat dan tempat untuk menumpu, maka dia akan bisa menggerakan bumi.

Contoh sederhana dalam kehidupan sehari2 adalah alat dongkrak mobil. Dengan alat dongkrak ini, maka sebuah mobil yang sangat-sangat berat dengan mudahnya dapat diangkat dengan satu tangan menggunakan dongkrak tersebut.

Leverage punya makna yang kurang lebih sama, yaitu :
" How to do more, with less ." (Roger Hamilton)
" Do the work once, get pay forever ." (Brad Sugars)
" The power to control a lot with just a little ." (One Minute Millionaire)
" Leveraging is about duplicating a high-value item or skill at a much lower cost." (Brian Sher)

Masih ingat tulisan yang lalu : Wealth = Value x Leverage
Untuk dapat mencapai kesuksesan yang besar, ternyata Anda tidak cukup bila hanya memiliki produk atau jasa yang bagus (Value yang besar). Anda butuh tahu bagaimana Anda me-leverage bisnis Anda sehingga hasilnya menjadi berlipat ganda dan sukses.

Leverage = speed, semakin baik Anda me-leverage bisnis Anda, maka semakin cepat juga Anda mencapai kesuksesan Anda.

Bagaimana Anda me-leverage bisnis Anda tergantung kepada apa bisnis Anda, apakah Anda bergerak dibidang jasa atau Anda memasarkan sebuah produk. Atau apakah Anda menjual diri Anda? Misalkan Anda seorang bintang film, dokter, pengajar, mc, dll.

Walaupun berbeda2, konsepnya tetap sama, yaitu bagaimana Anda bisa mencapai hasil yang jauh lebih banyak dengan usaha yang lebih kecil/sedikit.

Ada 2 ide tentang leverage , ini saya pelajari dari Roger Hamilton, yaitu :
1. Multiply = How can this be done WITHOUT me ?
2. Magnify = How can this be done ONLY with me ?

MULTIPLY
Bagaimana bisnis / usaha Anda bisa makin berkembang dan bermultiplikasi tanpa terus menerus mengandalkan Anda , atau bahkan tanpa Anda di dalamnya sama sekali.
Dengan ide ini artinya Anda menciptakan suatu sistem pada bisnis Anda, sehingga customer Anda mau membeli produk/jasa Anda semata-mata bukan karena Anda, dan Anda kemudian dapat membukanya dimana-mana untuk meningkatkan penghasilan Anda.

Contoh :
Misal Anda seorang koki yang pintar masak dan makanan Anda disukai orang, tetapi belum tentu Anda bisa melipatgandakan penghasilan Anda, karena customer hanya mau makan bila yang masak adalah Anda. Jika Anda tidak ada, customer tidak jadi makan di tempat Anda.

Untuk bisa me-leverage usaha Anda, maka Anda harus menciptakan sebuah sistem kerja, dimana Anda membuatkan sebuah sistem dan cara kerja yang dapat ditiru oleh anak buah Anda, sehingga tanpa Anda, masakan yang dihasilkan tetap konsisten dan enak. Akhirnya customer tetap mau makan, walaupun Anda tidak disana.

Bila sudah mencapai tahapan itu, leverage selanjutnya adalah Anda bisa memultiplikasi restoran Anda, dengan demikian berarti penghasilan Andapun menjadi meningkat dan bermultiplikasi pula.

Bila semula penghasilan Anda di 1 restoran katakan 50 juta/bulan, maka dengan memultiplikasi menjadi 10 restoran, penghasilan Anda (asumsi rata2 sama) maka menjadi 500juta. WOW ! Uniknya baik dengan 1 ataupun 10 restoran, waktu yang berlaku adalah sama, yaitu 1 bulan. Tapi bedanya luar biasa, 10 kali lipat, artinya Anda berhasil mempercepat waktu dan penghasilan Anda dari 10 bulan menjadi 1 bulan. Dari 50 juta menjadi 500juta. Itulah leverage ! Doing more with less.

MAGNIFY
Bagaimana Anda bisa meningkatkan/melipatgandakan penghasilan Anda, bila usaha Anda memang mengandalkan diri Anda? Misalkan Anda seorang artis, MC, bintang iklan, negosiator, pengajar, private designer, dsbnya.

Anda harus memikirkan cara yang sebaliknya dari multiplikasi, yaitu magnify (ingat magnet!) bagaimana semuanya hanya bisa terjadi kalau ada Anda. Bagaimana membuat orang lain hanya mengandalkan Anda seorang, bila bukan Anda, mereka tidak mau atau tidak bisa.

Tantowi Yahya yang pernah menyandang gelar MC 1 milyar, adalah salah satu contoh dari praktek magnifiy. Bagaimana dia berhasil mengangkat dirinya menjadi MC yang paling top di Indonesia. Sehingga beberapa event besar dan internasional mau membayarnya sebagai MC walaupun bayarannya mahal.

Contoh lainnya, misalnya Tukul yang saat ini sangat ngetop dengan show-nya Empat Mata. Coba Anda bayangkan betapa eratnya show Empat Mata dengan Tukul, pernahkah Anda berpikir, bila Tukul diganti, kira2 apakah rating Empat Mata akan tetap tinggi, atau malah jeblok? Atau malah bisa naik? Wah kalau saya pribadi sich, pasti akan menganggap malah jeblok, karena orang2 memang nonton Empat Mata itukan karena kepengen liat Tukul. Kalau diganti dengan Tantowi Yahya, yach shownya bubar. Harus diganti dengan show model lain. Begitu kira2.

Contoh lain David Beckham, coba liat gerak gerik Beckham, mulai dari gayanya, dandanannya, skillnya, kisah hidupnya, dll benar2 sangat menguatkan citra Beckham. Rupanya Beckham tahu kalau dia bukan hanya sekedar pemain bola biasa, tetapi dia adalah salah satu icon pemain bola, dia juga adalah bintang iklan top, suami dari penyanyi ngetop, dan juga disebut2 sebagai trend setter dunia mode. Tidak heran kalau lantas Beckham mendapat bayaran "gila" ketika pindah ke sepakbola Amerika, dengan bayaran 1 juta/detik. WOW !

Oprah Winfrey Show, wanita kulit hitam terkaya di dunia dengan talkshownya yang luarbiasa. Kira2nya bila Oprah Show di-host oleh orang lain, apakah bisa? Mungkin tidak ada yang mau nonton lagi. Semua maunya nonton Oprah. Oprah memang luar biasa, dia bikin majalah dengan namanya dibalik : HARPO. Bikin Oprah's Reader Club, Yayasan Sosial, dll.

Donald Trump juga tidak mau ketinggalan, walaupun dia adalah seorang pebisnis dan punya berbagai usaha, salah satunya yang utama ada properti. Tetapi Trump juga tidak mau ketinggalan untuk me-magnify dirinya.
Tahu acara "The Apprentice", disana Trump berhasil me-leverage dirinya dengan sukses. Orang melabelkan dirinya sebagai seorang pengusaha panutan yang sukses. Dan dalam waktu yang sama Trump menggunakan Apprentice Show untuk meningkatkan nilai namanya sendiri "TRUMP", semua jasa/usahanya yang menggunakan nama TRUMP secara otomatis meningkat. Selain itu pada acara itu secara tak langsung Trump mempromosikan secara gratis proyek2 propertinya. Lalu Trump juga me-leverage dengan menulis buku2 bisnis/sukses yang kini laku dan best seller. Brilliant.

So bagaimana dengan Anda? Apa usaha Anda? Anda harus tahu dulu dengan cara apa Anda harus leverage, apakah dengan cara magnify atau multiply? Apakah Anda ingin usaha Anda berjalan tanpa Anda, atau Anda ingin mencari uang dengan makin mengandalkan Anda ?

Pada tulisan yang mendatang saya akan menuliskan tentang 5 cara menerapkan leverage, semoga berguna.


"The key to leverage is how you use it."






Tuesday, May 08, 2007

The Wealth Formula

Hari ini saya mereview kembali apa yang saya pelajari dari Roger Hamilton (www.rogerhamilton.com).
Satu rumusan yang sangat membuka mata saya tentang pencapaian kesuksesan dalam bisnis adalah paparannya mengenai Wealth Formula.

Apa itu rumus Wealth Formula ?

Wealth = Value x Leverage

Semakin besar value produk/jasa kita dan semakin banyak leverage yang kita terapkan pada bisnis/jasa kita, maka semakin besar pula wealth yang bisa dicapai.

Apa itu value? Mungkin istilah kasarnya adalah nilai/manfaat dari produk/jasa Anda. Semakin besar manfaat yang dirasakan/diterima customer Anda dari produk/jasa Anda, maka berarti value-nya makin besar pula.
Value jugalah yang membuat orang mau mengeluarkan uangnya dan menukarkannya dengan produk/jasa Anda.
Contoh yang sederhana, misalkan handphone.
Ada handphone A yang harganya puluhan juta, tapi ada juga handphone B yang harganya hanya ratusan ribu.

Lantas mengapa orang-orang banyak yang memilih membeli handphone A walaupun harganya jauh berbeda dengan yang B? Karena value-nya.
Handphone A lebih banyak fiturnya, lebih keren designnya, lebih canggih teknologinya, lebih tipis, lebih ringan, lebih kecil, dan kadang-kadang juga bisa membuat pemakainya lebih bergengsi.
Semua value tsb yg kemudian membuat orang mau membeli handphone A.

Bagaimana dengan produk/jasa kita? Bagaimana customer kita memandang value dari produk/jasa kita? Kita harus bisa melakukan penilaian thd value yang kita tawarkan.
Kalau ternyata valuenya kecil, atau biasa2 saja, ya wajar saja kalau angka penjualan juga biasa2 saja, karena memang customer tidak mau mengeluarkan uangnya lebih banyak atau bahkan sama sekali tidak mau mengeluarkan uangnya untuk membeli produk/jasa kita.

Coba pikirkan, mengapa ada perusahaan yang berani membayar seorang pembawa acara yang tarifnya mencapai puluhan juta untuk sekali tampil, sedangkan banyak tersedia pembawa acara yang jauh lebih murah?

Mengapa perusahaan2 berani membayar ratusan juta bahkan miliaran untuk seorang bintang iklan?

Mengapa ada mobil yang mencapai miliaran dan laku keras, padahal banyak mobil yang harganya jauh lebih murah?

Mengapa orang mau menginap di hotel yang tarifnya puluhan bahkan ratusan juta permalam?

So bagaimana dengan produk/jasa Anda?

Lalu apa itu leverage? Tunggu tulisan saya yang akan datang tentang leverage. Yang pasti leverage adalah sebuah kata yang telah mengantarkan banyak pengusaha menjadi milyarder dunia.

Dagg...

Monday, May 07, 2007

Gengsi itu Mahal

Anda pernah dengar istilah ini? Gengsi itu mahal, hmm... memang ada betulnya sich. Yang saya bicarakan disini adalah tentang banyaknya orang yang melakukan kesalahan ketika memulai usaha.

Karena gengsi dan mungkin juga karena mengejar nama, ingin cepat terkenal, banyak yang kemudian memulai usaha dengan mengambil tempat atau lokasi yang mahal, padahal usahanya masih baru, belum dikenal orang.

Banyak contoh kita lihat usaha2 yang masih baru tetapi mengambil lokasi di mal atau ruko yang costnya mahal. Akibatnya akibat costnya tinggi, tetapi tidak/belum diimbangi pendapatan yang bagus, akhirnya cashflownya malah minus,atau kalaupun tidak minus, rasanya empot-empotan. Dan karena tidak tahan akhirnya tutup juga. Atau kalau tetap dipertahankan bisnisnya, akhirnya pindah, dari ruko/mal, pindah ke kamar di rumah.

Lucunya banyak sekali kejadian seperti ini, nampaknya banyak orang yang tidak pernah belajar dari kesalahan orang lain.
Akibatnya tidak jarang kita lihat banyak usaha yang buka-tutup di sebuah ruko yang sama.

Sebaliknya, apalagi pada jaman sekarang ini, banyak sekali contoh yang kita lihat bahwa banyak sekali usaha2 yang kemudian sukses, tetapi hanya dimulai dari rumah. Bahkan sebagian ada yang memulai dari garasi, kamar, atau bahkan tempat kost.
Mereka yang memulai usaha ini secara pelan tapi pasti ternyata dapat bertumbuh besar dan sukses.

Memang benar kata Brad Sugars dan Robert Kiyosaki, mereka mengajarkan untuk terlebih dulu fokus dan mengejar cashflow, bagaimana menciptakan usaha yang bisa menghasilkan cashflow yang positif, dan justru bukan membeli atau menyewa aset2 yang justru bisa meguras cash kita (istilah Robert Kiyosaki - liabilities).

Sering kali kita temukan ada orang yang punya aset dimana2, kios, ruko, gedung ,tanah, tetapi ternyata tidak punya cashflow yang positif, ujung2nya malah kewalahan.
Sebaliknya dengan menciptakan arus kas yang positif, apalagi jika kita mampu menciptakannya hingga menjadi passive income yang besar, maka kini kita punya banyak kesempatan untuk membeli aset2 yang kita inginkan.

So sekarang pilihan di tangan Anda, Anda mau mulai dari Ruko/Mal lalu pindah kembali ke rumah. Atau Anda mulai dari rumah, dan kemudian berkembang dan membuka di Ruko/Mal.
Atau mau lebih smart lagi, bila Anda mampu menciptakan dan mengembangkan bisnis tanpa perlu menyewa tempat dimanapun. No cost, low investment, high profit, passive income, wow !

Sekedar mimpi ?? :) Percayalah, sudah banyak contoh bisnis di dunia ini yang membuktikannya.
Entrepreneurs Who Rocked Our World ! (Entrepreneur Magazine - May 2007)

Inilah sederet entrepreneur sukses yang bisnisnya memberikan pengaruh , bahkan perubahan dalam kehidupan dunia.

PHIL KNIGHT- Nike
Brilliant branding turned athletic gear into fashionAs a Stanford business student, Knight wrote a shoe company business plan. A few years later, he and a partner started making their own shoes. Celebrity athlete endorsements, plus steady innovation in the shoes' look and performance, propelled Nike to the top. Knight left the CEO job in 2004 but remains chairman. His newest project? An animated movie studio about to release its first feature-length children’s film.




STEVE JOBS
STEVE WOZNIAK- Apple Inc.
Made computers suited for ordinary people.
The Woz designed the guts of the first legendary machines from Apple Computer, founded in 1976, while Jobs is seen as the master marketer. Jobs also transformed computing, first with the Apple I and again with the Macintosh and its graphical interface, before starting paradigm-busting animation studio Pixar and making digital music mainstream with iPod and iTunes. Now Jobs is taking on telephony with the iPhone.



HOWARD SCHULTZ- Starbucks
Morphed a dull commodity into a must-have status symbolSchultz came from the Brooklyn projects, started in business selling Xerox copiers and left corporate life to join a Seattle coffee shop chain when it had only a handful of locations. He bought the company in 1987--and today the global chain, with 12,000-plus locations, is renowned for humane working conditions, superb quality control and $5 cups of coffee. His next effort: selling digital music downloads alongside low-fat lattes.




MARTHA STEWART - Omnimedia

Revolutionized home cooking and entertainingGlamorous enough to spend years as a professional model and bright enough to win a partial scholarship to Barnard College in New York City, Stewart tapped a third talent--unerring taste in cooking, gardening and decorating--to craft an empire that began in 1976 with a modest catering business and made her a billionaire after its public offering. Her next project is a joint venture with a homebuilder to decorate entire subdivisions.




FREDERICK W. SMITH - FedEx
Launched first overnight express delivery serviceWhen Smith bought two small jets in the early '70s, he set out to make cross-country overnight delivery a reality. Few gave his operation much chance of survival, but air cargo deregulation provided an opening in 1977, and his groundbreaking technique of sorting incoming packages at a central facility did the rest. Now FedEx moves 6 million packages worldwide each day, and Smith has moved into printing and copying by acquiring Kinko's.



ROBERT JOHNSON - BET
Founded first cable TV network for a black audienceFirst black billionaire, founder of the first black-controlled company on the New York Stock Exchange, first black owner of a major sports team--Johnson's firsts reveal why he's such a standout. In 1979, he put up $15,000 to start BET. He sold it for $2.3 billion in 1999 and now runs RLJ Companies, with interests in sports, banking, music and other fields.




STEVE CASE - AOL
Made the internet affordable and easy to useAfter starting a tiny online service in 1985, Case triumphed over competitors CompuServe and Prodigy to make America Online the unquestioned leader. The acme arrived in 2000 when Case purchased Time Warner for $165 billion in AOL shares. History's worst annual loss followed--but AOL's innovations, including mailing millions of free software disks and offering flat-rate pricing, changed the internet forever. Now Case has turned his eye to other businesses, including a new payment system called GratisCard that will attempt to rival Visa and MasterCard.

LARRY PAGE
SERGEY BRIN- Google
Revolutionized internet search.
These computer science Ph.D. students left Stanford in 1998 to pursue Google, which employed an innovative, sophisticated technique for ranking pages from internet searches. Google has been remarkable for the restrained yet exceptionally powerful way it has commercialized its valuable search page. Now it's rumored to be developing a "Google OS" to challenge Microsoft.

PIERRE OMIDYAR- eBay
Transformed e-commerce with online auctionsOmidyar's 1995 idea for an online auction has spawned the world's largest marketplace and one of the most successful internet companies. But more important than the financial success of eBay, which turned Omidyar into a billionaire, is its impact on countless other entrepreneurs who have crafted viable businesses out of selling on eBay. Today, Omidyar funds organizations and enterprises that promote social change.


BILL GATESPAUL ALLEN-Microsoft
Dominate global personal computer software.
A fortuitous 1981 contract with IBM paid Microsoft royalties on nearly every IBM-compatible PC manufactured. Microsoft shares made Gates the world's richest individual and allowed Allen, though he left the company for health reasons not long after the IBM deal, to dabble in professional sports, space travel and other ventures. Gates, through his foundation, is now becoming what may be history's greatest philanthropist, focusing on global health and education.



RICHARD BRANSON - Virgin
Unending innovation and expansion into new fieldsBranson's ventures since 1970 in highly competitive fields including music, airlines, telecommunications, health clubs and, lately, space, have all been characterized by his eagerness to challenge authority, as well as his astute business skills and talent for finding unconventional formulas that usually work. At press time, Sir Branson had received tentative approval from the Transportation Department to launch his U.S. airline



MICHAEL DELL-Dell
Changed the way computers were distributed by selling direct
As a college freshman in 1984, Dell began selling custom-built computers from his dorm room. By focusing on selling directly to customers, Dell became one of the world's largest computer-makers--and Compaq and Hewlett-Packard struggled to compete with the efficiency of Dell's model. Today, Dell has dropped "Computer" from the company name--it's now embracing big-screen TVs and other high-end consumer electronics as well as computers.


Friday, May 04, 2007

SYSTEM = Save YourSelf Time, Energy, Money

Bicara soal "SISTEM", kata ini benar2 membuka mata saya sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu.

Sejak dulu saya bercita2 kepengen jadi pengusaha yang sukses, semata2 karena saya merasa bahwa saya mampu. Saya merasa bahwa saya punya insting bisnis, smart dan kreatif. Selain itu saya juga suka jualan , bisa memimpin, bisa manage orang dan saya bisa dan mampu membuat calon customer/klien akhirnya mau membeli produk atau jasa saya.

Tetapi sejak banyak membaca buku khususnya tentang bisnis dan kisah hidup orang2 yang terjun di dunia bisnis, serta mengamati praktek2 bisnis di lapangan, ternyata saya salah besar. Saya sampai pada kesimpulan bahwa saya tidak mungkin menjadi pengusaha sukses dan memiliki usaha yang besar jika hanya mengandalkan kemampuan saya sendiri.

Saya kemudian menemukan bahwa yang membedakan suatu usaha yang sukses dengan usaha yang biasa2 saja adalah SISTEM.
Yang membedakan mengapa ada orang yang kewalahan mengurusi bisnisnya padahal baru cuman 1 perusahaan, sedangkan di sisi lain , ada perusahaan2 yang dengan sangat mudah dan cepat bisa membuka lebih dari 1 bahkan ratusan dan ribuan perusahaan. Jawabannya SISTEM.

Lalu mengapa ada orang yang kerjanya mati2an dari pagi sampai malam, bahkan tidak bisa istirahat di hari libur, sedangkan di saat yang sama kita menemukan ada orang yang punya berbagai usaha tetapi bisa santai bahkan berlibur justru bukan saat hari libur. Jawabannya SISTEM.

Di dunia bisnis, kita dengan mudah menemukan bahwa banyak usaha yang sukses ternyata bukan atau tidak dimiliki oleh orang yang punya skill tinggi di bidang bisnis tersebut.
Ada restoran yang sukses, ternyata yang punya malah tidak bisa masak sama sekali.
Ada salon yang ramai, ternyata bosnya tidak bisa menggunting rambut orang.
Ada sekolah/kursus yang sukses, ternyata yang punya malah tidak lulus sekolah.

Sebagian bisnis bahkan sebenarnya tidak mempunyai produk yang terbaik, tetapi karena memiliki sistem yang baik, akhirnya bisnis tsb bisa maju bahkan menghasilkan penjualan yang jauh lebih baik daripada perusahaan yang memiliki produk lebih baik.

Kita tentunya tahu bahwa burger Mc.Donald bukanlah merupakan produk yang terbaik atau terenak, banyak burger lain yang lebih baik dan lebih enak. Tetapi McDonald berhasil menjual jutaan burger dan bisa membuka outletnya dimana2 di dunia. Kok bisa? Tentunya karena mereka punya SISTEM.

Sesungguhnya dengan punya sistem dalam menjalankan usaha, hasil kerja bisa lebih baik, lebih pasti, lebih terkontrol, sekaligus menghemat banyak waktu kita, serta usaha dan tentunya uang kita.

Sistem diterapkan pada seluruh aspek operasional usaha/bisnis, diantaranya sistem sales, sistem transaksi, sistem kasir, sistem stok, sistem promosi, sistem marketing, sistem produksi, sistem akuntansi hingga ke hal2 yang detil ,seperti sistem absensi, pakaian dan penampilan, sistem menyapa customer, sistem tele marketing, sistem menjawab telepon, sistem menangani keluhan customer, dsb.

Semakin baik dan lengkap sistem yang dimiliki suatu usaha/bisnis, semakin pasti hasil yang bisa diraih. Selain itu dengan sistem, kita mengurangi ketergantungan kepada manusia, karena manusia sering menyebabkan error/kesalahan.

Dengan adanya sistem, maka orang yang bekerja mengerjakan atau bekerja sesuai sistem, dan sistem tersebut yang menjalankan usaha/bisnis. Sehingga hasil yang kita inginkan jauh lebih pasti, tetapi sekaligus membuat kita jauh lebih santai, daripada harus mengerjakan segala sesuatu sendiri atau terus menerus turun tangan menangani setiap masalah yang timbul karena tidak punya sistem.

So...bagaimana dengan Anda? Apakah Anda kewalahan menangani bisnis Anda, apakah Anda harus terus menerus turun tangan menangani semua masalah? Cobalah berhenti sejenak dan ambil waktu berpikir untuk membuat suatu sistem yang saya jamin akan sangat sangat membantu meringankan beban Anda.







Inspiring !

Baca FastCompany edisi May 2007
http://www.fastcompany.com/magazine/


Yang didapat dari Seminar Brad Sugars kemarin

Terus terang banyak yang saya dapat dari acara seminar yang berjudul "Billionaire in Training" kemarin. Sebagian adalah ilmu baru, sebagian adalah ilmu lama tetapi kembali me-refresh ingatan saya, sebagian lagi adalah inspirasi yang memberikan saya beberapa ide baru.

Setiap kali saya ikut seminar begini, saya selalu ingat kata Billy Lim, bahwa kita harus humble, harus datang seperti gelas yang kosong dan bukan gelas yang sudah penuh, sehingga kita bisa menyerap banyak ilmu dari pengajar/pembicaranya. So begitu Mr. Brad mulai ngomong, saya langsung ambil buku dan mencatat.

Beberapa kutipan yang saya catat dari ucapannya diantaranya :
- To be a millionaire, you get it by Learning, not Earning (maksudnya, untuk bisa jadi miliuner, Anda mencapainya dengan belajar, bukan dengan bekerja pada orang lain - earn = memperoleh penghasilan)

- Money is simple, but not easy.

- Yang menarik => Leverage adalah do the work once, get pay forever (kerja satu kali, tapi mendapatkan penghasilan selamanya), contohnya :
a. Tulis buku 1x, sesudah itu dijual di pasaran dan mendapatkan income selamanya dari hasil penjualan tsb.
b. Membeli sebuah property lalu disewakan kepada orang lain. Kerja 1x, sesudah itu menghasilkan uang seterusnya.
c. Beli sebuah bisnis, dan meraih profitnya selamanya.

- Brad mengatakan bahwa banyak orang tidak punya strategi untuk mencapai passive income, tetapi punya banyak strategi untuk active income.

- The best strategy is to start your own business.

- Wealth created by selling business, not by running business. (You don't make a lot of money selling milk, but you make a lot of money by selling milk business)

- Apa beda seorang investor dengan penjudi? Investor punya sekumpulan aturan (set of rule)yang harus dipatuhi dan dijalankan. Seorang penjudi tidak punya aturan sama sekali (no rule).

dan masih banyak lagi yang dijelaskan, tetapi menggunakan gambar/diagram.

Semuanya yang dijelaskan Brad bisa di baca pada bukunya "Billionaire in Training".

Di seminar kemarin Brad juga mengajarkan beberapa tips untuk membeli suatu bisnis, caranya bagaimana, apa saja yang menjadi kriteria atau tolak ukur dalam membeli sebuah bisnis,dsb.

Brad juga menjelaskan tingkatan/tangga2 yang harus dilalui seseorang mulai dari sebagai pekerja hingga menjadi seorang entrepreneur. Dari Active income menjadi Passive Income.

Buat yang mau tahu dan ingin lebih banyak lagi mendapat ilmu dari Brad Sugars, bisa download free ebooksnya di :
http://www.bradsfreeebooks.com/